top of page

FORUM TITIK TEMU

Sesuai dengan namanya yakni Forum Titik Temu, forum ini merupakan titik pertemuan yang mempertemukan para tokoh agama, budayawan, akademisi hingga politisi untuk berdiskusi bersama terkait kemanusiaan dan Pancasila.

Persaudaraan Insani, Hidup Damai dan Hidup Berdampingan

Indonesia memiliki beragam suku, agama, adat dan budaya. Sayangnya, keberagaman ini tidak selalu diiringi dengan harmonisasi, tetapi juga perpecahan. Banyak masyarakat yang mudah tersulut amarah karena provokasi oknum dengan mengatasnamakan agama. Ketegangan kian memuncak seiring dengan memanasnya politik pra-pilpres.

 

Menanggapi situasi ini, Nurcholish Madjid Society, Maarif Institute, Wahid Foundation, Jaringan Gusdurian, dan Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah mengadakan Forum Titik Temu. Sesuai dengan namanya, forum ini menjadi titik atau tempat bertemunya para tokoh nasionalis, pemuka lintas agama, akademisi serta pembuat kebijakan dengan tujuan saling bertukar gagasan agar kemajemukan bangsa Indonesia dapat terjaga.

 

Forum yang diselenggarakan pada 10 April 2019 ini menyuarakan pentingnya setiap warga negara Indonesia dapat bersinergi dalam membangun Indonesia serta menggemakan kembali nilai-nilai utama yang menjadi jati diri Bangsa Indonesia yakni gotong royong dan toleransi. Forum ini diharapkan dapat membuka cakrawala dan hati umat beragama untuk menjaga keutuhan bangsa sehingga tidak mudah dipecah belah oleh kepentingan politik.

Kerja Sama Multikultural untuk Mewujudkan Persatuan dan Keadilan

Forum Titik Temu kembali diadakan pada 18 September 2019, guna mendeklarasikan Kerjasama Multikultural Berdasarkan Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Mewujudkan Perdamaian, Keadilan dan Persatuan.

 

Forum ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden ke-6 TrI Sutrisno, Ibu Negara Indonesia ke-4 Sinta Nuriyah Wahid, cendekiawan muslim Quraish Shihab, Omi Komaria Nurcholish Madjid beserta para tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi dan budayawan.

 

Diselenggarakan Nurcholish Madjid Society, Jaringan Gusdurian, Maarif Institute dan Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah, pertemuan ini merupakan respons sekaligus penegasan bahwa masyarakat Indonesia harus bekerja sama dan berjalan beriringan dengan berpedoman pada dasar negara kita, Pancasila, yang saat ini adalah prioritas mewujudkan hidup yang penuh perdamaian, keadilan dan persatuan.
 

“Emosi keagamaan yang meluap-luap seharusnya diubah menjadi cinta, karena mereka yang mencintai Tuhan tidak akan cepat marah” – Quraish Shihab

bottom of page